Rabu, 29 Mei 2013

DIET PENYAKIT HATI



kali ini kita akan berbicara tentang hati, tepatnya tentang penyakit hati.
ada yang tau apa itu penyakit hati?
penyakit hati ini bukan akibat sakit hati karena tersinggung atau putus cinta lho ya..
penyakit hati yang ini perlu diberikan diet khusus, bukan juga diet yang tidak nafsu makan karena sedang sakit hati.

HATI ADALAH ORGAN PENTING

Hati merupakan salah satu alat tubuh yang berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
sebagian besar hasil pencernaan setelah di serap oleh tubuh kita, akan langsung dibawa ke hati untuk disimpan atau diubah menjadi bentuk lain. simpanan tersebut akan diangkut ke bagian tubuh yang sedang membutuhkannya.

Hati merupakan tempat penyimpanan mineral berupa zat besi dan tembaga yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta vitamin larut lemak (vitamin A, D, E dan K).
Hati juga mengatur volume dan sirkulasi darah serta berperan dalam detoksifikasi obat-obatan dan racun yang masuk ke tubuh kita.

Begitu penting fungsi hati dalam tubuh kita. jika terjadi kelainan atau kerusakan pada hati, akan berpengaruh terhadap fungsi saluran cerna. sehingga akan mempengaruhi penggunaan makanan dalam tubuh dan sering menyebabkan gangguan gizi.

PENYAKIT HATI

Ada banyak penyakit hati, Namun ada dua jenis penyakit hati yang sering ditemukan, yaitu Hepatitis dan Sirosis Hati.

HEPATITIS adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin tertentu atau karena infeksi virus. penyakit ini biasanya disertai anoreksia, demam, rasa mual dan muntah, serta jaundisce (kuning). penyakit hepatitis ini bersifat penyakit akut atau kronis.



SIROSIS HATI adalah kerusakan hati yang menetap. penyakit ini disebabkan akibat penyakit Hepatitis Kronis, alkohol, penyumbatan saluran empedu, serta berbagai kelainan metabolisme. jaringan hati secara merata rusak akibat pengerutan dan pengerasan sehingga fungsinya terganggu.

Gejalanya yaitu kelelahan, kehilangan berat badan, penurunan daya tahan tubuh, gangguan pencernaan dan jaundice (kuning). dalam keadaan berat pasien disertai asites (penumpukan cairan di perut), hipertensi portal, hematemesis-melena yang dapat berakhir dengan koma hepatik.


MENGAPA HARUS DIBERIKAN DIET?

Orang yang mempunyai kelainan pada fungsi hati, akan terganggu proses pencernaannya, sehingga perlu diberikan diet khusus agar dapat memenuhi gizinya tanpa memberatkan kerja hati.


TUJUAN DIET

mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan kerja fungsi hati dengan cara :

  1. menngkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut serta meningkatkan fungsi hati yang masih berfungsi dengan baik
  2. mencegah katabolisme protein/pemecahan protein yang tersimpan
  3. mencegah penurunan berat badan / meningkatkan berat badan bila kurang
  4. mencegah / mengurangi asites (penumpukan cairan di perut), varises esofagus, dan hipertensi portal
  5. mencegah koma hepatik

SYARAT DIET
  1. energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan bertahap sesuai dengan kemempuan pasien, yaitu 40-45 kkal/kg BB
  2. lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi. pemberian lemak sebanyak 45 gram dapat mempertahankan fungsi imun dan proses sintesis lemak
  3. protein agak tinggi, yaitu 1,25-1,5 g/kg BB agar terjadi anabolisme protein. 
  4. vitamin dan mineral yang diberikan sesuai dengan tingkat defisisensi. bila perlu diberikan suplemen B kompleks, C dan K serta mineral seng dan zat besi bila ada anemia.
  5. natrium diberikan rendah tergantung tingkat edema dan asites. bila pasien mendapat diuretika, garam natrium dapat diberika lebih leluasa
  6. cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontraindikasi
  7. bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau makanan biasa sesuai kemempuan saluran cerna

JENIS DIET

Catatan :
dibawah ini merupakan penuntun pengkajian diet, namun indikasi pemberian diet kepada pasien tetap menyesuaikan kondisi dan kemampuan pasien berdasarkan data riwayat pasien, hasil pemeriksaan laboratorium, serta tanda klinis pasien.

DIET HATI I

  • diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila prekoma sudah dapat diatasi dan pasien mulai mempunyai nafsu makan.
  • makanan dalam bentuk lunak / cincang
  • pemberian protein dibatasi 30 g/hari
  • lemak diberikan mudah cerna
  • bila ada asites dan diuresis  belum sempurna, pemberian cairan maksimal 1 liter/hari
  • makanan ini rendah energi, protein, kalsium, zaat besi danthiamin, karena itu sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja sampai kondisi membaik
  • diberikan rendah garam
  • untuk menambah kandungan energi, perlu diberikan makanan parental berupa cairan glukosa
contoh menu sehari :

pagi :
bubur nasi + cream soup ayam jagung brokoli + jus tomat

selingan pagi :
puding maizena saus milkshake jambu merah (susu hepatosol)

makan siang :
bubur nasi + pepes daging giling + sayur sop cincang + sari pepaya jeruk manis 

selingan sore :
kue lumpur + teh manis

makan malam :
bubur havermout lengkap + susu hepatosol vanila

DIET HATI II
  • diberikan sebagai perpindahan dari Diet Hati I kepada pasien yang nafsu makannya cukup.
  • bentuk makanan lunak/biasa
  • protein diberikan 1 g/kg BB
  • lemak sedang 20-25% dari kebutuhan energi total dalam bentuk mudah cerna
  • diberikan rendah garam
contoh menu sehari :

pagi :
bubur nasi + scramble egg + mapo tofu jamur merang + jus semangka melon

selingan pagi :
puding maizena strawberry

makan siang :
nasi tim + semur bola-bola tempe (rendah bumbu) + bening bayam + semangka pepaya potong saus jeruk

selingan sore :
macaroni schootel ayam sayuran + sari tomat

makan malam :
nasi tim + rolade tempe + cah tuna sayuran + susu hepatosol

DIET HATI III
  • diberikan sebagai perpindahan dari Diet Hati II kepada pasien yang nafsu makannya telah baik
  • dentuk makanan lunak/biasa
  • diberikan rendah garam
contoh menu sehari :

pagi :
jaffle telur keju + susu hepatosol

selingan pagi :
puding karamel + sari pepaya jeruk

makan siang : 
nasi tim + sate tahu bumbu kuning (rendah bumbu) + capcay cah + mangga pepaya potong

selingan sore :
pancake kedelai saus susu hepatosol coklat

makan malam : 
nasi tim + semur bola bola tempe (rendah bumbu) + Sup ayam makaroni wortel + jus sirsak susu hepatosol


MAKANAN YANG DIANJURKAN

  • Sumber Karbohidrat
    Nasi, mie, kentang, bihun, havermout, gula, sirup, madu
  • Protein Hewani
    Telur, susu, daging sapi tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, yogurt
  • Protein Nabati
    Tahu, tempe, kacang hijau, tofu
  • Sayur
    Semua sayuran kecuali yang terdapat pada daftar makanan yang tidak dianjurkan
  • Buah
    Semua buah kecuali yang terdapat pada daftar bahan makanan yang tidak dianjurkan
  • Bumbu
    Bawang merah, putih, lada, kunyit, jahe, salam, sereh, kayu manis, ketumbar

MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN
  • Sumber karbohidrat
    Beras ketan, ubi, singkong
  • Protein Hewani
    Daging berlemak, daging kambing, daging babi, daging yang diawetkan seperti ham, sosis, kornet,sarden, dll
  • Protein Nabati
    Kacanng merah, kacang tanah
  • Sayuran
    Sayuran bergas seperti kol, sawi, lobak
    Sayuran berserat tinggi seperti daun singkong, daun katuk, lembayung, nangka muda
    Sayuran yang diawetkan seperti asinan sayuran, sayur kalengan
  • Buah
    Durian, salak, nangka, alpukat, nanas
  • Bumbu
    Cabe, terasi, petis, tauco, vetsin, kecap asin, saus, Lain-lain
  • Gorengan, minuman beralkohol

CARA MEMASAK YANG BAIK
  • Gunakan margarin untuk menumis bumbu
  • Bila memasak menggunakan santan sebaiknya diganti dengan menggunakan susu rendah lemak atau santan encer
  • Makanan sebaiknya dimasak dengan metode dikukus, dipanggang, ditumis

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
  • Bahan makanan tinggi lemak dibatasi
  • Bahan makanan yang menimbulkan gas dihindari
    (ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, nangka)
  • Hindari alcohol, kafein.dan minuman bersoda
  • Hindari makanan yang diawetkan
  • Makanan dimasak dengan metode dikukus, dipanggang, direbus, ditumis

semoga inspirasi dan potret diet hati yang saya tulis ini dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi kalian yang membacanya. salam sehat :)

Sumber :
Almatsier, D.R Sunita. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru. Gramedia : Jakarta
Tuti Sunardi, Susirah Soetardjo.2007. Terapi Makanan dengan Gangguan Autisme. PT Penerbit Sarana Bobo.